Rabu, 15 November 2017

Kafe dengan Gaya Ciri Khas Milennial

Finally, masih bisa menyempatkan waktu untuk nulis di blog ini, meski lagi sibuk-sibuknya skripsi.
Bisnis dibidang kuliner, terutama kafe atau restauran emang ngga ada matinya. Setiap tahun selalu bermunculan kafe ataupun restaurant dengan konsep yang unik, ataupun nuansa kafe yang di desain se- instagramable demi menarik pengunjung yang mayoritas adalah anak muda. Maklum dijaman milennial saat ini ketika datang ke tempat makan, hal yang dicari paling utama untuk kebanyakan orang adalah tempat yang nyaman dan harga makanan yang affordable. Foto jadi hal terwajib setiap kali datang ke tempat makan baru.

Trafique cafe, yang terletak di jalan Hang Tuah Raya Nomor 9, Blok M. Kafe ini beroperasi mulai pukul 08.00 – 20.00 WIB. Kafe ini sangat terkenal dikalangan pekerja kantoran ataupun pelajar. Biasanya setiap siang hingga menjelang pukul 16.00 kafe ini selalu di penuhi untuk kegiatan meeting kantor ataupun diskusi. Jadi jangan henna, ketika kalian datang ke sana dan penuh sama (pria-pria menggemaskan) banyak pekerja kantoran. Harga menu minuman disini mulai dari Rp, 35.000,- dan untuk makanan nya sendiri kisaran Rp, 38.000,-

bagian dalam Kafe ruangan depan

sudut tengah menuju ruangan meeting

Interior kafe di desain senyaman mungkin untuk pelanggan. Jarak antara kursi tidak terlalu dekat,sehingga menimbulkan kesan yang lebih tenang. Kemudian, bagian dalam di desain sangat modern mulai dari kamar mandi, sampai ke bagian luar. Bahkan tersedia taman pada bagian luar kafe. Kesan utama yang timbul ketika kalian datang ke kafe ini adalah feels like a visiting a friend’s house. Mulai dari nuansa dinding yang serba putih, lukisan abstrak yang terkesan menarik dan membuat dinding lebih cheerful, penggunaan kursi tua dan meja tua berukuran besar pada bagian tengah sudut kafe, ini menggambarkan seperti bagian ruang tamu.



ruangan tengah Kafe

Buat kalian pecinta coffe dan pastry, kalian wajib datang kesini. Kafe ini terkenal dengan cita rasa khas Cappucino nya. Untuk weekend terkadang dibuka kelas khusus untuk membuat espresso, jadi ngga heran kalau kafe ini emang selalu ramai terutama ketika weekend .
Berhubung gue sendiri tidak suka coffe and always have a trouble with coffe (susah emang perut ngga bisa diajak kompromi minum kopi kaya orang-orang), jadi untuk lebih amannya gue memesan green tea hot dan juga lychee tea ice.

green tea

Kesan pertama untuk green tea , dari aromanya wangi banget, tingkat kemanisan gulanya cukup. Kemudain untuk lychee tea nya, rasanya terlalu manis dan justru karena manisnya yang berlebihan ini membuat aroma dan rasa lychee nya jadi kurang berasa.

Rice bowl crispy lemon & lychee tea

rice bowl black pepper 

Berhubung saat datang ke tempat ini sudah waktunya makan siang, jadi memutuskan untuk makan nasi. Maklum orang Indonesia belum kenyang kalau belum makan nasi. Menu yang di pesan adalah, Rice bowl crispy lemon, Spaghetti tuna sambal, Rice bowl black pepper. Untuk rasa dari ketiga makanan itu gue lebih senang dengan Rice bowl crispy lemon-nya, karena lemon pada bagian ayamnya sendiri tidak berasa asam,dan justru membuat aroma ayamnya jadi lebih enak karena ada aroma lemonnya, untuk saos dari ayamnya sendiri hampir sama kaya bumbu saos padang, sedikit kental dan pedas manis, untuk ayamnya sendiri benar-benar crispy.

spaghetti tuna

Rasa yang unik ditemukan pada menu Spaghetti tuna sambal, tingkat kematangan spaghetti nya pas, tidak lembek juga tidak terlalu keras. Tuna sambalnya enak banget, rasanya justru ngga aneh, serta ngga ada bau amisnya dari tuna, buat kalian yang tidak suka pedas, menu ini cocok banget. Hal yang kurang dari menu ini adalah, spaghetti nya terlalu berminyak, jadi ketika di makan, mulut berasa makan gorengan. And the last Rice bowl black pepper daging ayamnya empuk banget, nasinya juga pulen banget. Rasa pedes yang dihasilkan dari paprika merah dan tambahan kecap manis, wangi paprikanya bikin melek hehe.
So, what's make me interesting is they have a meeting rooms available, with fast wifi, and good service ! hehehe....

Kamis, 19 Oktober 2017

Madu Penambah Nafsu Makan

Hal yang paling menarik ketika libur adalah, kumpul bareng keluarga. Quality time family its must for me. Why? Karena emang gua jarang banget ketemu sama beberapa keponakan ataupun keluarga gua yang lain. Sibuk kuliah, pergi pagi pulang malem, kaya bang toyib sehingga ketika punya waktu luang emang lebih manfaatin untuk kumpul,atau sekedar ngobrolin hal-hal kecil.

Hari ini seneng banget karena bisa ketemu sama keponakan. Bisa nemenin keponakan main bareng dan belajar bareng. Kebetulan keponakan gua usia 7 tahun. Kuliah di jurusan psikologi emang memberikan manfaat yang banyak buat gua pribadi, salah satunya adalah bisa menerapkan ilmu yang gua miliki ke keluarga dan keponakan-keponakan gua. Kebetulan keponakan gua yang satu ini emang pinter banget dan lincah, seneng banget sama hal-hal baru dan seneng banget main di nuansa alam.

Kegiatannya yang aktif dan senang belajar, serta melukis membuat banyak waktunya tersita. Hingga tak jarang, keponakan gua ini susah untuk makan. Gua sebagai seorang tante begitu perduli dengan kesehatan dan proses tumbuh kembang anak. Karena seorang anak yang memiliki tumbuh kembang yang baik, akan berhasil pula dalam proses pembelajaran atau bersosialisasinya dengan lingkungan sekolah dan tempat tinggal nya. Tak jarang, gua harus selalu memberikan ide-ide untuk bisa membuat keponakan gua yang satu ini makan dengan lahap, salah satunya dengan  madu.



            Pemberian reward sangat diperlukan bagi anak. Ini adalah tips dan cara yang baik untuk bagaimana caranya membuat anak mau melakukan sesuatu. Gue menerapkan sistem pemberian reward ini kepada keponakan gua,sebagai cara untuk membuatnya memiliki nafsu makan yang baik. Keponakan gua sangat suka dengan madu, jadi ketika dia mampu melakukan suatu kegiatan dengan baik. Gua akan memberikan madu gizidat sebagai reward untuk nya. Rasanya yang manis, dan bergizi membuat nafsu makan anak bertambah, juga madu dari gizidat ini mampu untuk menjaga ketahanan tubuh anak dengan baik. Apalagi, pada saat kondisi cuaca sedang tak tentu. Produk madu gizidat ini dibuat dari madu asli, dengan vitamin yang lengkap.
            .




Ngga heran dan ngga nyesal untuk pertama kalinya mencoba produk madu ini. Karena,sudah terlihat hasilnya anak menjadi lahap untuk makan dan memiliki nafsu makan yang baik. 

tulisan ini dibuat untuk review  ( https://gizidat.id/ )

Minggu, 24 September 2017

Kehidupan Mahasiswi di Negeri Sakura




 
Tochigi-Ken

Hidup jadi anak rantau di negara orang emang harus pinter untuk mengatur semuanya sendiri. Salah satunya adalah mengatur keuangan dan juga waktu sebaik mungkin. Biaya hidup di Jepang yang mahal, membuat gua harus bisa menahan mata supaya tidak membeli hal-hal yang tidak  diperlukan. Maklum, kadang kalau ada make up keluaran baru bawaannya mau beli. Well, gua akan cerita mengenai bagaimana enaknya hidup di negara orang sebagai pelajar asing. 

Dari dulu, gua emang udah punya mimpi untuk bisa merasakan bagaimana nikmatnya kuliah atau belajar di negara orang, dan alhamdulillah nya Allah mengabulkan doa gua. Pas dapat kabar bahwa gua akan study di jepang, awalnya ngga percaya. Tapi, pas gua cubit pipi temen gua dan  ternyata sakit , oke gua mikirnya berati emang nyata. Sangat bersyukur dan gua janji dalam hati untuk tidak mengecewakan diri sendiri ataupun orang tua. Pokonya tekad gua adalah belajar yang rajin dan tidak main selama di jepang ( kenyataannya gua menyelipkan waktu untuk main he he he ). Semuanya butuh usaha dan kerja keras sampai akhirnya gua bisa merasakan belajar di negeri sakura. Tapi, namanya juga manusia ada aja yang ngga suka sama rezeki gua untuk belajar di negeri sakura, selalu jadi bahan omongan beberapa orang. Gua sih bodo amat, toh mereka ngga pernah tau bagaimana kerasnya usaha gua untuk bisa mewujudkan apa yang gua mau, semuanya butuh perjuangan. 

Selama di Jepang, gua tinggal dan kuliah di Perfektur Tochigi-Ken,Shimotsuke-shi. Terletak di bagian utara Kanto dengan ibu kota Utsunomiya. Lumayan jauh dari Tokyo, butuh waktu 2 jam dari Tochigi menuju Tokyo,jika menggunakan kereta biasa. Beda lagi halnya kalo naik kereta super cepet shinkansen yang membutuhkan waktu 35 atau 45 menit dari Tochigi menuju Tokyo, atau sebaliknya. Dan gua kuliah di salah satu kampus yang terletak di Jichi. Yaps, gua kuliah di salah satu kampus yang terkenal dengan fakultas kedokteran dan perawatnya, dan termasuk salah satu kampus terfavorit di Tochigi. Kebetulan gua kuliah di jurusan psikologi. Di Jepang jurusan psikologi lebih banyak membahas dan fokus pada hal-hal klinis, dan punya peranan yang penting seperti dokter untuk pasien. 

Kebetulan gua tinggal di apartemen bareng dua teman gua. Kenapa gua memutuskan untuk tidak tinggal di dormitory. Alasannya karena biayanya ngga jauh beda sama gua tinggal di apartemen, terus kalau di apartemen ada  peraturan untuk jam keluar atau masuknya, sedangkan beberapa mesin pembeli makanan di asrama ngga menjual makanan halal, dan tiap malem gua selalu lapar. Jadi keputusan untuk tinggal di apartemen jauh lebih enak sih, karena ketika lapar tengah malam gua akan keluar untuk beli makan. Penyesuain jam kuliah yang super padet mulai dari jam 07.00 pagi sampai jam 21.00 malam gua baru selesai. Belum lagi jika ada rapat untuk pertemuan antara dokter,perawat dan psikolog untuk membahas mengenai pasien dengan penyakit tertentu, atau pasien yang sudah terlalu lama di rumah sakit atau hasil setelah operasi,dsb. Bisa diperkirakan gua akan tiba di apartemen dengan berjalan kaki pukul 22.30 malam. 

Tingkat disiplin yang begitu tinggi, dan bagaimana orang-orang Jepang sangat menghargai waktu, membuat gua menerapkan hal yang sama. Untuk selalu datang tepat waktu, bangun pagi, selalu membiasakan merapikan sesuatu dimanapun, dan harus bisa melakukan self service ketika belanja di mall atau supermarket. Karena gua menjalaninya dengan ikhlas, jadi semau terasa menyenangkan. Meski harus bangun pagi dan pulang malem setiap harinya, meski harus makan ramen atau miso setiap jam istirahat ( karena cafetaria kampus tidak menyediakan makanan halal ) gua benar-benar menikmati setiap hal tersebut. Di kampus hanya ada beberapa pelajar muslim, termasuk gua dan beberapa teman dari timur tengah, dan bisa dihitung menggunakan jari berapa banyak pelajar muslim yang memggunakan hijab. 
  

Kalau kalian mampir ke Jepang, cobalah sesekali mengunjungi Tochigi. Ada banyak wisata yang menarik. Tokyo, Osaka sudah terlalu mainstream hehe. Nanti akan aku bahas mengenai wisata di Tochigi..

Rabu, 02 Agustus 2017

Kafe Bergaya 90-an dengan Menu Makan Rumahan.

Hay buat yang masih bingung cari referensi tempat makan, guys  gue akan review tempat makan enak dengan harga ciamik! 

 Jakarta yang dikenal rame serta wisata kuliner nya yang beragam, membuat siapa pun selalu ketagihan untuk wisata kuliner dari ujung jakarta ke ujung lagi.. yaps, itu sih gue lebih tepatnya hehe. 
Ada satu kafe di bilangan Jakarta Selatan, dengan konsep yang cukup unik. Warung Pickers, adalah sebuah kafe di Jl.Gandaria 1 No 59, Jakarta Selatan. Ngga cuman unik secara konsep dekorasi ruangannya yang bergaya klasik ala 90-an. Tapi cara mereka untuk menyajikan makanan bisa dibilang cukup beda dari yang lain. Disaat beberapa kafe justru berlomba-lomba untuk menyajikan makanan ala barat, tapi justru warung ini menyediakan makanan yang khas lidah orang indonesia banget, dari mulai cemilan sampai makanan berat.

bagian dalam kafe 
sudut lain kafe dengan nuansa shabi chic tapi tetap bergaya retro



beberapa pajangan antik jaman dulu di dalam kafe

Well,
gue akan membahas terlebih dahulu bagian interior kafe. Suasana yang nyaman banget, wifi yang super kencang (ini paling penting buat mahasiswi semester akhir kaya gue wkwk) dan pelayanan yang ramah. Interiror disini di dukung dengan beberapa hiasan ruangan dengan benda-benda antik jaman dulu dan berbagai quotes yang menarik (bisa liat digambar), hiasan lampu yang mereka gunakan pun dirasa cukup menarik. Bahkan sampai dibagian kamar mandi pun, kafe ini juga meletakkan beberapa foto bergaya retro dengan nuansa putih. Ada beberapa sudut yang didesain ala shabi chic tapi tetap tidak menghilangkan model kursi ala 90-an, selebihnya sih lebih banyak beberapa bangku dan meja panjang sederhana untuk pengunjung. Serta live music yang sepertinya hampir ada setiap hari,lumayan buat nemenin kamu yang jomblo.

Menu makanannya sendiri beragam banget, dari mulai cemilan kaya roti bakar, martabak sampai makanan berat indomie dan nasi beserta beragam lauk pauknya tersedia. Untuk kalian yang suka makan nasi. Kafe ini menyediakan menu ala rumahan, jadi kalian bisa milih mau menu lauknya apa. Satu porsi untuk nasi+rendang+sayur asam+sambal+teri asin beserta kacang dikenanakan 24.000,- . aseli ini enak banget. Bahkan untuk pilihan sambalnya dia beragam, dari mulai sambal terasi, sambal matah, sampai sambel pedes mampus.

menu lauk yang beragam yang bisa dipilih + beragam sambal

daftar menu

Cara penyajian untuk minumannya sendiri pun unik banget. Mereka akan menyajikannya dengan gelas jaman dulu,tapi ini hanya khusus untuk penyajian kopi ataupun kopi susu. Terkadang untuk penyajian makanan beratnya pun mereka sajikan diatas piring antik jaman dulu. Ini yang membuat pengunjung serasa seperti makan dirumah.




dijamin guys menu lauk disini enak banget, apalagi teri sama kikilnya wkwk. Buat kalian yang suka nongkrong tapi pengin cari nuansa baru mulai dari makanan sampai tempat. Kafe ini cocok banget sih buat kalian masukkin ke daftar list hangeout  kalian bareng pacar biar dibayarin, atau bareng temen. Harganya yang sesuai kantong, suasana yang nyaman dan ditambah lagi kalian tetep bisa upload foto keren dengan latar background 90-an gitu gengs.