Minggu, 25 Mei 2014

The Second Love From The London Eye


Aku menarik selimut ku yang mulai turun jatuh ke lantai. Membiarkannya menghangatkan tubuh mungil ku ini. Tik…tik..tik.. bunyi detak jarum jam selalu membuat ku merasa tenang. Entahlah. Ini seperti nada nada terindah yang mampu membangkitkan mood ku kembali.
                                                                        ****
“ Jika aku adalah bagian dari sinar suryamu. Tolong jangan biarkan aku menjauh dari mu” – dari Ai untuk Ara. Aku menuliskan kalimat itu pada bloknote ku,dan kembali menutupnya, menyimpan rapat rapat setiap hal yang ku tulis. Berharap. Apa yang aku tulis Ara juga bisa merasakan semuanya dengan baik. Tapi sayang, itu mustahil terjadi. Aku dan Ara saat ini hanya akan menjadi mimpi belaka,sekaligus serpihan masa lalu. Kami menjauh dari segala hal yang berhubungan satu sama lain. Lebih tepatnya melarikan diri,dan mencoba menjadi pengecut satu sama lain. Sejujurnya aku lelah menjadi sosok seperti ini. Tapi Ara? Entahlah. Dia seperti tak pernah merasakan lelah dan rasa sesak yang ku rasakan setiap kali kami bertindak bodoh seperti ini.

Aku kembali membolak balik setiap halaman novel yang sedang ku baca saat ini. berusaha menuangkan seluruh perhatian ku pada novel ini. Sialnya. Pikiran ku justru kabur, memikirkan segala hal yang (lagi-lagi) berhubungan dengan Ara. “ Berhenti! Ku bilang berhenti” aku memaki diriku sendiri untuk berhenti memikirkan tentangnya. Tuhan jangan buat ku rapuh karenanya. Rasa sesak ku sudah cukup parah, ketika aku harus bertindak bodoh tersenyum rapuh di depannya. 

“ kamu berhasil membuat ku jatuh dalam permainan dan ekspetasi mu. Dan tolong. Jangan buat ku kembali jatuh padamu” – dari Ai untuk Ara. Ara hebat. Dia berhasil membuat ku jatuh hati padanya. Berhasil membuat ku tak pernah mau beranjak dari rasa sakit ku. Dan berhasil membuat goresan tajam pada relung hatiku. Ini pertemuan pertama kami (kembali) setelah kami berusaha melarikan diri dari segala hal yang berhubungan antara Aku dan Ara satu satu sama lain.
“ Ai,  kita sudah sama sama dewasa. Bukankah kamu lelah harus selalu bersikap menghindar seperti ini? jujur aku lelah” kata Ara yang sambil mengusap kepala ku dengan lembut. Brengsek. Perasaan apa yang mengalir dalam aliran darah ku saat ini. aku tak mungkin jatuh cinta padanya kembali.
“ menghindar? Bukankah kamu. yang memintaku untuk menjauhi mu? Ara. Aku juga sama seperti  mu. Sama lelahnya. Dadaku sakit, ketika melihatmu mengabaikan ku” kataku dengan lirih.
“ Ai. jangan menangis. Perempuan kuat seperti mu tak pantas menangisi pria seperti ku. Aku mencintai mu Ai. Entah kapan, Aku akan menemui mu di Inggris. Selamat juga untuk mu yang berhasil melanjutkan study mu disana”
                                                                        *****

Jika aku hanya sebagai debu dari masa lalu mu. Biarkan aku pergi. Dan bernafas dengan lega” – dari Ai untuk Ara. Kepalaku sakit. ada sesuatu yang mengganjal dalam isi kepalaku, rasanya seperti beban. Tunggu. aku ingat apa yang menjadi beban ku “Ara berjanji menemui ku di Inggris?” yaTuhan jebakan apalagi yang dibuat olehnya untuk membuat ku jatuh hati  padanya. Aku memiliki banyak alasan kenapa aku harus pergi ke Inggris. Pertama, aku selalu suka bunyi detak jarum jam dan lonceng, rasanya aku ingin mengunjungi The clock Tower atau yang lebih dikenal dengan Big Ben. Kedua , aku ingin mengunjungi London Eye,salah satu simbol yang merupakan modernitas Britania Raya. Aku ingin berada pada puncak tertinggi London Eye di ketinggian 135 meter. Siapa tau Tuhan akan mempertemukan ku dan Ara di puncak tertinggi London Eye. Karena dari atas sana aku akan bisa melihat pemandangan indah keseluruhan kota Inggris sejauh 40kilometer bersama dia yang ku cinta. Ara.

 ******
ini salah satu cerita fiksi yang gue bikin buat blog contest #InggrisGratis ala https://twitter.com/MisterPotato_ID

Senin, 07 April 2014

INTUISI

kali ini gue mau ngebahas tentang Intuisi atau lebih di kenal dengan indera ke enam. tenang, hal yang gue bahas kali ini adalah Indera ke enam. bukan indera gunawan,bukan rifqi indera putra,atau indera peraba. Bukan!
pada dasarnya manusia memiliki kelima indera yang dapat berfungsi untuk merasakan kenikmatan dunia. tetapi ada satu indera yang disebut dengan intuisi . dimana indera ke enam ini adalah kemampuan merasakan dunia halus atau kemampuan merasakan hal hal yang tak kasat mata. lebih tepatnya cerita kali ini adalah curahatan hati gue.  sebagian orang berpendapat bahwa hanya orang orang tertentu yang bisa merasakan kehadiran hal hal yang tak kasat mata, ataupun makhluk halus. ( ga ngerti yang halus bagian mananya.) bahkan pada beberapa artikel sempat dijelaskan bahwa seorang perempuan memiliki indera ke enam lebih kuat dibandingkan pria. mengapa? karena Kemampuan persepsi ekstrasensori (ESP) muncul lebih alami pada perempuan dan perempuan lebih mungkin untuk menjadi intuitif daripada pria. Salah satu alasan utama untuk ini adalah bahwa pria lebih berorientasi intelektual dan cenderung lebih ke sisi rasional. (berat banget kan bahasa gue) . seperti yang gue bilang di awal. jika hanya orang orang tertentu saja yang diberi kemampuan untuk bisa melihat hal hal yang tak kasat mata, berarti gue termasuk kedalam orang orang tertentu tersebut. anggap aja beruntung.

jaman jaman smp. gue termasuk seorang murid yang agak gak bisa diem, entah emang karena  bokong gue bisulan atau gimana. ga ngerti deh. bahasa inggris adalah salah satu pelajaran favorit gue. jadi wajar. ketika gue dapet tempat duduk paling depan pojok kiri gue lebih serius memerhatikan pelajaran dibandingkan sosok yang beberapa kali sempat muncul. awalnya cuman sekedar bayangan  aja. gue sendiri masih bersikap biasa aja sama sosok yang sering muncul. karena menurut gue selama mereka ga mengganggu gue,its ok. seminggu kemudian. sosoknya makin sering muncul nampakin diri,dan alhasil. gue sempet pingsan. singkat cerita.dan  ini tragedi yang ke dua. gue sempet nginep di gunung salak bogor. dan... bisa ditebak. abis selesai sholat isya, ada sosok lain lagi yang nampakin dirinya. dalam hati gue banyakin baca ayat kursi,setidaknya jangan sampai pikiran gue kosong. malam ke dua di gunung salak. gakuat. badan rasanya makin lemes. entah kenapa sebabnya juga gatau. yang jelas selama dua hari di gunung salak beberapa kali makhluk makhluk astral sempat menampakkan kehadiran mereka secara terang terangan. alhasil ayah sama ibu gue dateng ke bogor buat jemput sang anak tercinta,yaitu gue.sampai disana? nyokap cuman cerita ke gue, kalo dia sempet nanya arah jalan ke seorang tukang ojek dan diantarlah orangtua gue ke tempat perkemahan gue. di kaca spion mobil nyokap masih ngeliat tukang ojek itu masih ada, pas turun dari mobil mau ngucapin terimakasih. tukang ojeknya udah ga ada.

alhamdulillah. kelebihan ini patut gue syukuri. meskipun kemampuan indera ke enam gue cuman mampu melihat bayang bayang atau citra makhluk halus dan mendengar seseorang bersuara jelas walaupun seseorang tersebut berada jauh dari tempat gue. dan ini masih sering terjadi sampai saat ini. yang terpenting jangan sampai lupa sama yang Yang Maha Esa. bahwa kita memang diciptakan dari segala hal yang berbeda. Termasuk sosok Makhluk Astral.

sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Indera_keenam
 http://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/indra-keenam-intuisi

Selasa, 01 April 2014

Rahasia dari Sebuah Teluk Bajak Laut

Rahasia Dari Sebuah Teluk Bajak Laut!
Aku mengutip salah satu tulisan dari sebuah novel ternama “ Kau bisa meninggalkan masa lalu, berlari jauh darinya. Atau, kau bisa memasukkan masa lalu mu ke dalam kotak besi baja, menguncinya, membuang kotak itu ke palung laut terdalam ,dan melontarkan kuncinya ke belahan dunia lain. Tetapi, bisa apa kau pada masa lalu yang mengalir di pembuluh darah mu?” –Ariy

Aku memandang pencakar langit yang begitu tinggi, terik matahari mengenai wajah ku yang mengadahkan   tepat kearah langit.

Aku sengaja mengambil waktu berlibur yang cukup lama, aku butuh untuk menenangkan pikiran dan hati ku. Tumpukan persoalan masalah membuat otak ku begitu penat. Kalau saja,aku tidak mengambil keputusan untuk berlibur, mungkin aku bisa gila.  memikirkan berbagai hal yang menumpuk dan berdesakkan  pada isi kepala ku. “Bunuh aku bunuh” rasanya aku ingin meneriakan kalimat itu. Bali. Ini salah satu tempat tujuan untuk liburan  ku kali ini. Perkenalkan, nama ku Nessa. Nessandra Kavanza. aku bukan gadis  seperti pada umumnya. Aku adalah seorang gadis tuna rungu. Itu sebabnya aku mencoba berlari jauh menghindari segala sesuatu . Semoga saja, Bali. bisa menjadi tempat bersahabat untuk ku. Aku tiba di Bali sejak dua hari yang lalu. Kali ini, tujuan utama ku adalah. Menghabiskan waktu ku di Pirates Bay The Bay Bali. Mungkin aku memang tuna rungu, tak bisa mendengar segala sesuatu dengan baik. Mungkin aku memang tuna rungu, selalu mengandalkan alat pendengar untuk mendengarkan segala sesuatu yang terjadi. Tapi, percayalah. Aku masih bisa mendengarkan debur ombak yang ku lihat dari atas sini




Dari atas sini. Aku seperti mendengar suara alam.Tentang angin yang bertiup sangat kencang, Tentang ranting yang jatuh dari atas pohon, dan ini yang paling ku sukai. Suara yang dihasilkan dari anak tangga yang menggantung pada rumah pohon tempat ku berada saat ini. Entahlah. Jika ada seseorang yang melihat ku saat ini dari atas pohon sedang  berbicara sendiri, mungkin mereka akan menganggap ku gila. Bagaimana bisa, seorang perempuan seperti ku sedang tertawa lepas dan berbicara sendirian pada beberapa ranting pohon dan daun yang ku pegang.



 Aku menikmati tiap tarikan nafas yang ku lakukan saat ini. Aku cukup berbicara sendiri untuk memahami alam dan diriku sendiri. Dan disini. Di The Pirates Bay . aku menikmati hal yang terjadi pada hidupku.
“ hai. Bagaimana rasanya jika dirimu seperti ku?” kataku yang berbicara pada daun yang ku pegang, sembari duduk pada bantalan berwarna oranye tersebut.
Andai saja sebuah daun bisa berbicara. Mungkin daun tersebut akan menjawab
“ Menyenangkan”
“ apa maksud mu?” kataku menjawab pernyataan sebuah daun tersebut.
“ iya menyenangkan. Lihatlah. Bali adalah dunia mu. Kau sendiri yang memilih The bay Bali Nusa Dua untuk kau jadikan tujuan liburan mu. , The pirates Bay, hong xing resto. Biar ku jelaskan satu persatu agar kau mengerti Nessa. Di The Pirates Bay. Lihatlah betapa indah nya tempat ini



                                            
Lokasi keindahan yang terletak strategis dengan sebuah perahu besar, kau seperti sedang berada dalam dunia dongengnya para pirates. Sadarlah, bahwa kau menemui jati dirimu yang sesungguhnya. Kau bisa menikmati segala yang terjadi di perahu besar tersebut. Kau bisa menikmati debur ombak dan biru laut di the pirates melalalui rumah pohonnya. Dan di hong xing resto kau bisa menikmati tiap makanan yang tersaji di hadapan mu. Para pelayan di hong xing resto. Keramah tamahan mereka membuat mu tak pernah merasa di beda bedakan meski kau adalah seorang tuna rungu. lihat mereka meletakkan makanan yang kau pesan yaitu squid dengan baik sembari tersenyum kepadamu”





Dan dari sini. Aku menemukan diriku yang sesungguhnya. Belajar untuk tak pernah lari dari segala hal yang terjadi dalam hidup. Dan dari sini. The Bay Bali,Nusa Dua. Seperti rumah ku sendiri. Bali memberikan keramah tamahan yang begitu hangat kepada ku. Seolah tempat ini merangkul ku dengan baik, tanpa melihat bagaimana keadaan ku yang sesungguhnya.


 Lewat  beberapa upacara adat seperti odalan di bebek bengil,The  Bay Bali. Ada sesuatu yang seolah kembali mengingatkan ku akan betapa kayanya Bali


Dan untuk Kalian.
Terimakasih untuk kalian yang selalu berusaha membuat ku terjatuh, sampai akhirnya aku menemukan kebahagiaan ku sendiri. Terimakasih telah membuat ku menjadi sosok yang kuat, lewat setiap olokan yang kalian berikan padaku. Kalian hanya akan menjadi masa lalu bagiku, yang tak lama akan ku buang memorinya jauh jauh dari ingatan ku,agar aku tak bisa lagi mengingatnya.  Dan saat ini. Aku melanjutkan hidup ku sebagai seorang penulis novel, menetap di Bali untuk beberapa tahun kedepan. Terimakasih untuk The Bay Bali Nusa Dua, telah membuat ku  jatuh cinta pada The Pirates Bay, telah membuat ku menemukan sisi kebahagiaan diriku yang sesungguhnya. Sungguh aku menikmati tiap tempat di The Bay Bali,Nusa Dua.

dan terakhir. Ini untuk sang pencipta. Aku mengirimkan sebuah surat lewat sebuah pesawat kertas. Entah hal konyol apa yang ada dalam benak ku, sampai aku terpikir “semoga surat ini sampai kepada mu,lewat angin yang bertiup kencang”. Terimakasih untuk sebuah ke agungan yang kau ciptakan pada alam tempat ku berpijak saat ini. Dan terimakasih untuk sebuah kesempurnaan hidup yang kau berikan kepada ku,terutama akal. Aku belajar menghargai setiap hal yang kau ciptakan untuk dapat dijaga. Dan sekali lagi,aku telah jatuh cinta pada The Bay Bali Nusa Dua,dan The Pirates Bay.
                                                                                                                        -Nesandra Kavanza

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered! (dengan tulisan The Bay Bali yang di link ke website: www.thebaybali.com) 




Jumat, 14 Maret 2014

Tanpa Judul

Jika memang cinta bukan bagian dari sebuah kebahagiaan. Lalu untuk apa kita bersama? ini pertanyaan yang mendekap lama pada setiap sudut di otak ku.

Kita di takdirkan Tuhan bertemu pada satu kesempatan yang tak pernah di rencanakan sebelumnya. Menjalani sebuah siklus yang terus berputar sampai akhirnya bertemu pada satu titik yang menjengahkan. Aku dan Kamu memulai siklus tersebut berawal dari rasa ketertarikan , kemudian berubah lebih dalam dari arti sebuah ketertarikan. Sampai akhirnya. Kita ditakdirkan bersama Melangkahkan kaki bersama, merasakan desahan nafas yang sama. Dan....... Menjauh dengan bersamaan.

Dan Untuk Mu
Ini yang terakhir. Kita sudah berada pada satu ruang lingkup yang berbeda. Berjalan menjauh dengan arah yang berlawanan. Dan dari sini. Sekali lagi. Aku melihatmu dalam bayang yang tak bisa dijelaskan.
Berbahagialah dengan dunia mu. Begitu juga dengan aku.

Kamis, 13 Maret 2014

Dalam Rindu yang Tak Berujung

Ada yang membekas pada bagian dari diri ku. Maaf. aku tak bisa menjelaskannya secara detail. bagian mataku terasa sembab. tolong bangun kan aku dari hal buruk semacam ini. luka lebamnya begitu membekas pada diri ku.

dan ini Untuk Mu.

hai Mah. apa kabar? malam ini usia ku genap berumur 17 tahun. Rasanya aku tumbuh semakin cepat. Anak mu yang satu ini sudah menjadi perempuan dewasa, tak kalah cantiknya seperti mu Mah. Mah? bisa dengar aku? Aku tau, ada jarak dalam dunia kita saat ini. " Selamat Ulang Tahun Untuk Anak Ku" aku tau. Mamah disana mengucapkan kalimat itu untuk ku. Mah. tenanglah. kita memang di pisahkan dalam dunia yang berbeda, dipisahkan dalam ribuan kilometer jarak yang tak bisa di deskripsikan dengan baik. Tapi,percayalah. Aku tak pernah lupa melantunkan Ayat Alqur'an Untuk Mu disana. karena aku tau. ketika seseorang meninggal, semua akan terputus. hanya tiga perkara yang akan mengalir . pertama Ilmu yang bermanfaat, kedua  Sodakah Jariyah,dan ketiga Doa anak yang Sholeh.
Aku ingin menjadi bagian dari salah satu ketiga perkara tersebut. Menjadi Anak yang Sholeh.


sekali lagi "Selamat Ulang Tahun untuk diri ku" dan Aku Rindu padamu Mah! bisa kah kita bertemu dalam mimpi?
Terimakasih Untuk Mu yang selalu bisa menjadikan ku yang terbaik. Mungkin surat ini tak pernah bisa sampai padamu Mah.Tapi,ku harap. Doa dari ku sampai kepada Mu. -dari Ku untuk Mamah

terimakasih untuk https://twitter.com/Adiradivaa i love you dir!

Rabu, 12 Maret 2014

BayangMu


“aku mengingat mu, disini. tapi sayangnya. kamu justru mengabaikan ku layaknya angin”

semoga saja. Tuhan mentakdirkan aku dan kamu bertemu pada suatu kesempatan yang berbeda. bertemu pada suatu tempat yang mengejutkan ku dan memori tentang “kita” .semoga. lamunan ku terhenti pada salah satu benda dihadapan ku. aku tertegun mengingatnya. bayang mu ada dalam benak ku. seperti isyarat.
“setelah menunggu pasti ada yang datang” – dwitasaridwita.

alunan musikalisasi puisi ini seperti menghentak kan telinga ku. membangun kan ku dari lamunan khayalan akan dirimu. terimakasih telah membuat ku jatuh pada suatu hal yang terlalu dalam. terimakasih juga atas memori lekat, yang tak pernah bisa ku lupakan sampai saat ini. dan terimakasih juga, untuk luka yang tergores dalam hati kecil ku. sejujurnya aku tak perduli. bagaimana, kamu dengan hebatnya. menyakiti ku sampai saat ini. tak perduli juga, bagaimana kamu dengan bahagianya sedang bersama seseorang baru mu disamping mu. sedangkan aku. menatap mu dari jarak jauh. menunggu kebodohan ini akan lenyap begitu saja. tapi nyatanya. harapan ini tak pernah lepas dari pikiran ku.

Minggu, 23 Februari 2014

Terjebak Permainan


Aku memulai semua permainan ini dengan satu tarikan nafas panjang. Menghela nafas ku yang cukup berat. Ada sesuatu yang tertanam dalam celah nafas ku. Artikan saja sendiri.
                                                            *******
Kau menyentil ku dengan berbagai macam permasalahan. Aku kalang kabut menanggapi sentilan mu yang menurut ku dahsyat. Tapi sialnya. Kamu justru dengan santai menanggapinya.

 “ mau membunuh ku secara perlahan yah? “

aku menatapnya dengan tatapan sinis. Menyebalkan sekali. Hati ku tak karuan menanggapi kelakuan bodohnya ini. Permainan apa lagi yang kau buat untuk ku? tak cukup kah kau telah menjebak ku dalam permainan di hatimu. Tak cukupkah kau lelah bermainan dengan suatu hal yang berhubungan dengan “hati” aku lelah, Sejujurnya. Dan kini? Kau kembali menyentil ku dengan sebuah permasalahan yang… entahlah aku terlalu sakit untuk menjelaskannya. Aku masih gentar dan mau mengikuti alur permainan mu, tapi kali ini,Kau dengan sepihak memutuskan ku begitu saja. Benarkah kita pernah merasa “bahagia” dalam suatu hubungan (yang katanya) cinta? Kalau benar. Inikah permainan tolol yang kau buat untuk ku menjauh darimu. Pantas saja, kau begitu santai menanggapi nya. Bodohnya aku masih saja memikirkan mu. Ayolah Tuhan buang jauh jauh rasa ku untuknya. Aku muak menyimpannya!
Langkah ku gontai melewati dirinya dihadapanku dengan langkah yang cepat. Alihkan saja muka mu jauh jauh darinya. Maunya seperti itu. Tapi sialnya. Ada sesuatu yang sepertinya menarik wajahku untuk sekedar menoleh kearahnya,brengsek.
“ sudah puas membunuhku dengan semua permainan mu” aku lelah beradu argumen dengannya. Jelas saja,karena pada akhirnya aku selalu kalah. 
“ ayolah. Kita sudah terlalu dewasa harus selalu membicarakan masalah ini. aku tidak pernah mempermainkan mu”
“ itu menurut mu. bagaimana dengan hatimu?” nada ku tegas. Biarkan saja aku menatapnya dengan tatapan tajam. Dia tak pernah mengerti bagaimana rasanya…..
“ sampai kapan kita akan membahas masalah ini? ini hanya masalah spele yang tak harus dibesar besarkan” menurutmu. Tapi menurut ku. Berbeda jauh dengan mu.
“ spele? Aku angkat tangan! Lelah! Spele untuk mu karena telah mempermainkan ku bersama dengan hal hal diluar ekspetasi ku. tapi untuk ku? “ yaTuhan kendalikan emosiku. Keringat ku mengucur pada bagian punggung ku,aku merasakan tetesannya. Untung saja airmata ku juga tak ikut menetes.
                                                                        *******
Aku lelah bermainan dengan permainan mu, lelah mengartikan semua rasa ke egoisan yang kita ciptakan sendiri. Sampai akhirnya. Justru kitalah yang terjebak dalam permainan yang telah kita buat. Permainan ke egoisan antara aku dan kamu. Terakhir untuk mu. Terimakasih telah menjadi salah satu racun yang paling mematikan untuk ku. Pesona mu seperti menelusup hingga ke dasar jiwa. Terimakasih telah membuat seni dalam kehidupan. Maksud ku luka. Salah satu kutipan yang paling ku sukai “ seni dalam kehidupan adalah luka,jangan tambahkan gula. Nikmati saja pahitnya” -@fikakh dan satu hal lagi. Jangan pernah khawatirkan bagaimana keadaan ku saat ini. Bukankah kamu yang mengatakan “kita sudah terlalu dewasa” jadi tenanglah, aku akan baik baik saja. Meski tanpamu sekalipun. Dan percayalah. Aku takkan lagi membicarakan mengenai mu! –dari ku untuk mu

Selasa, 11 Februari 2014

Sujud mu

aku menarik nafas ku dalam dalam, seraya menghirup udara segar. rasanya kepala ku berat. ada banyak tumpukan persoalan yang seolah olah berdesakan dalam isi kepala . mulai dari memori penting sampai semua hal yang tak penting tertanam dengan baik dalam isi kepala ku.

" i, kangen bokap" aku membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh salah satu teman ku. aku biasa dipanggil dengan panggilan " i " singkat sekali kan namaku. tak heran, kalau tiba tiba teman ku yang satu ini juga memanggil ku dengan panggilan tersebut. aku membiarkan pesan singkat itu begitu saja, tanpa membalasnya.

**
" lo tau gimana rasanya kehilangan dua orang ayah berturut turut ?" aku menoleh kepada pria ini. menggelengkan kepala sebagai tanda dari sebuah jawaban. " tidak " kataku dengan ragu. dia menarik nafasnya dalam dalam lalu menghembuskan nya dengan... tenang " rasanya seperti ada benda tajam yang tertancap dengan kuat sampai ke ulu hati. SAKIT " aku menatapnya dengan lekat dari samping. yaTuhan ada butiran airmata yang menetes jatuh ke pipinya. namanya Bana. iya Bana. pria ini hebat. hebat dalam menyembunyikan segala hal yang terjadi dalam hidupnya. entah memang kuat atau berpura pura untuk kuat. entahlah. aku mencoba menebak nebak tentangnya, tapi sialnya. sorot matanya selalu berhasil berpaling dariku. " i. gue kangen bokap .kangen. ketika ngeliat orang lain bisa dengan beruntungnya masih bisa mencium tangan ayahnya. dan gue? ada banyak doa yang terselip buat bokap dalam setiap sujud " katanya dengan tegar sembari menyerka butiran airmata yang mentes dipipinya. " sampai kapan lo bisa mendem rasa kangen lo sama bokap ?" kataku dengan nada yang sedikit gentar. aku menantangnya. sengaja mengajukan pertanyaan ini. hebat sekali dia. dengan mudahnya menyembunyikan hal ini, sedangkan dia sendiri tak pernah berusaha mengungkapkan rasa rindunya. " lo gila. kalau bokap masih hidup gue juga ngga akan ragu buat bilang kalau gue sayang beliau. Bokap udah ngga ada i "  nadanya meninggi, sorot matanya berubah jadi lebih arogan
" lo yang tolol. berfikir lebih realistis sedikit. rasa kangen lo itu pertanda bokap juga kangen lo ngedoain dan  mengirimkan doa buat beliau disana. buat rasa kangen lo tersampaikan lewat setiap sujud dalam ibadah dan ayat ayat al qur'an yang mengalun melalui diri lo " aku menghela nafasku. menyerah. Bana sudah terlalu dewasa untuk masalah semacam ini. 
***

aku melangkah kan kaki ku gontai memasuki rumah Bana. pria ini sudah seperti keluarga sendiri untuk ku. tak heran kalau aku bisa dengan mudahnya keluar masuk rumahnya. aku menghentikkan langkah ku. ketika menyadari pria ini sedang khusyuk sholat berjama'ah bersama Ibu dan seorang adik perempuannya. 
" kadang kita perlu belajar, buat jadi pribadi yang ikhlas ketika kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup. semua orang punya rasa ikhlas, tapi ngga semua punya niat yang kuat "

kalian perlu belajar menghargai tiap detik yang terjadi pada diri kalian. belajarlah untuk mengungkapkan apa yang kalian rasakan pada orang orang tercinta. Percayalah.lebih menyakitkan kehilangan seorang salah satu dari orangtuamu dibandingkan kehilangan seorang..... pacar.
thank your for @Alsbana .



Rabu, 15 Januari 2014

Lato

dahi ku mengkerut, seketika bola mata ku pun ikut membulat. ada tamparan hebat yang seolah menampar kedua pipi ku. tapi rasa sakitnya bukan pada kedua pipi ku, melainkan pada hati. ini bukan persoalan masalah cinta. jauh lebih sulit dari masalah spele macam itu. ini tentang...
*******
bunyi detak jarum jam selalu membawa kehangatan tersendiri untuk ku, entahlah. rasanya aku seperti perempuan bodoh yang menyukai bunyi detak jarum jam, menenangkan. kataku dalam hati. bukan kah setiap manusia ditakdirkan hidup dalam perbedaan? Aku. termasuk salah satu perempuan yang menurut ku, supel untuk bergaul. fisrt impression ku padanya tertuju pada kedua buah lesum pipinya. manis. tanpa gula ataupun pemanis buatan. ini aseli manis. namanya " Lato " . asing. itu kesan pertama yang ada dalam benak ku, ketika dia menyebutkan namanya dengan nada yang begitu.... lembut, lebih tepatnya lirih. 
ada ruang diantara kami berdua. ada celah yang membatasi ruang diantara kami. mungkin karena ini pertama kalinya aku bertemu dengan sosok pria berkulit putih dihadapanku ini. aku kembali sibuk pada setiap kata dan kalimat dalam novel yang kubaca. dan dia? terlalu sibuk dengan beberapa jepretan foto yang sedang diambilnya, dan..... mataku tertuju pada salah satu buku yang sedang dibacanya. " tuntunan doa doa dan gerakan sholat " mualaf? tanya ku pada hati. sepertinya urusan yang satu ini bukan urusan ku, jadi biarkanlah pria ini membaca buku buku seperti itu. dia tak mengganggu ku, jadi. sudah seharusnya juga aku tidak mengganggunya. 
" bisa tolong ajari aku cara berwudhu " tanya nya padaku. Demi Tuhan. aku hampir tergeliak kaget, bola mata ku rasanya membesar. tampar aku tampar. satu, dua, tiga, empat..... lebih dari hitungan empat detik aku menatapnya dengan pandangan tak percaya. aku menelan ludah ku sendiri membasahi tenggorokan ku yang kering.
" untuk apa?" kataku dengan nada yang sepertinya terdengar begitu lembut.
" aku ingin belajar berwudhu. kau heran? tak usah heran. di kampus ku di jerman. aku diajari pelajaran ilmu agama islam, aku sendiri  sudah hampir 2tahun belajar membaca al qur'an" jawabnya dengan nada yang begitu antusias. dan pria ini mengakhiri jawabannya dengan tersenyum. dan lesum pipinya....  could make me fall in love. 

"kau tau, kenapa aku meminta mu mengajarkan ku untuk berwudhu? aku ingin belajar sholat" bisiknya pada ku. aroma parfumnya menyeruak masuk ke dalam hidung ku. lupakan. aku berusaha mengusir aroma parfumnya yang diam diam sudah mulai ku ingat dengan baik dalam otak ku, menempel kuat pada otak ku, layaknya akar pohon yang sudah tua. 
aku mulai mengajari Lato bagaimana caranya berwudhu secara pelan pelan. dua sampai tiga hari pria ini sudah hafal caranya berwudhu meskipun belum sepenuhnya benar. 

"kau tau kenapa aku ingin belajar sholat?" 
" tidak" 
"tidak ingin tau?"
" tidak ingin. ku rasa setiap orang memiliki alasannya masing masing ketika ingin melakukan sesuatu. termasuk kamu. "
" tenanglah , tak perlu serius seperti itu menjawabnya" katanya dengan nada yang lebih bersahabat kali ini, dan nada suaranya terdengar lebih hangat di telingaku. 
" im gay! " dia tertawa! yaTuhan, pengakuan bodoh apa lagi ini? gendang telinga ku rasanya ingin pecah mendengarnya mengatakan itu. GAY! iya LATO pria berkulit putih blasteran jeman indonesia, pria yang hampir membuatku "jatuh cinta" GAY!. mata ku panas,jangan menangis! ada yang menusuk nusuk sampai ke ulu hati ku, mendengarnya menyatakan pengakuan seperti ini.
" kau bercanda" 
" aku memang gay! itu alasan ku meminta mu untuk mengajarkan ku cara berwudhu. di agama mu, Islam. aku menemukan banyak ketenangan. manusia tidak bisa lari dari kenyataan pahit sebuah kehidupan kan? dan aku? aku tidak bisa lari dari segala hal bodoh yang sudah terjadi di hidupku. ini caraku untuk membuat diriku merasa jauh lebih baik lagi" katanya dengan senyum hangat. matanya menatap ku lekat, jarak kami begitu dekat. dan aku, bisa mencium aroma parfum tubuhnya yang kembali menyeruak.